Friday, February 3, 2012

musim yang luruh


Begitulah,
musim datang dan pergi
waktu tak pernah mungkir
pada ketentuan Ilahi
akur pada sebuah tuntutan
kita yang bernama manusia
perjalanannya tidak terhenti disini

Cikgu,
tiba-tiba hari ini
kami tersedar dari lena
begitu cepat waktu beredar

perpisahankan yang datang itu?
meragut pertemuan berlalu
merampas musim indah bersama
bermusim telah kita himpun mesra
mengecap tawa riang, duka pahit
sebuah perjuangan
dikau curahkn bakti seikhlas hati

demi kami, demi MAHER
segalanya telah terbukti

Begitu cikgu
kami disini ibaratnya bahtera
pada dikau kami serahkan kemudinya
sesekali bila kami lemas di lautan ituy
kausambar dengan unggak cita

katamu:
"dunia pinta keahlian,
lalu mara lah kehadapan"

pesanmu:
" disini medan perjuangan,
jangan tunduk pada cabaran"



Ah, cikgu!
detik ini segala kenangan
bersatu dalam dirinya
hingga tiba-tiba
kami bagai kehilangan bahasa
untuk menyatakan
betapa sesungguhnya kami mengasihimu
betapa sebenarnya kami menghargaimu
sebuah jasa adalah keluhuran budi
selamanya akan kami pahat dalam hati

Cikgu,
lewat perpisahan ini
kami pendam kepedihan disudut rasa
justeru kami mengerti
betapa hidup, perjalanannya masih jauh
dikau kami lepaskan
bersama iringan doa berpanjangan
bersama sebak rasa yang tidak terucapkan

Namun cikgu,
disini putera dan puterimu
pasti akan terus menapak
mengatur langkah di laluan hari
mengisi setiap ruang perjuangan
pesanmu adalah azimat kami
jasamu kukuh disanubari
MAHER, pasti akan terus kami julang!

cikgu,
terima kasih atas segalanya.

nukilan
Ahmad Syawal Hafriz b Abdullah
dipetik dari majalah smk dato' ahmad maher